Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melontarkan ide untuk mengatasi bisnis esek-esek di Jakarta. Ide Ahok kali ini tidak biasa, bahkan diprediksi banjir kontroversi. Ia siap berdebat dengan anggota DPRD DKI Jakarta tentang idenya itu.
Ahok menyadari ide-idenya akan mengundang pro kontra di kalangan masyarakat. Ia mewacanakan agar PSK bersertifikat, prostitusi dilegalkan hingga ada apartemen khusus untuk prostitusi. Ahok berharap segenap masyarakat memberikan masukan-masukan untuk mengatasi pelacuran yang kian menjamur di Ibu Kota.
Berikut 4 ide kontroversial Ahok:
1. Plang Rarangan Masuk Lokalisasi
Ahok berseloroh jika lokalisasi itu benar terealisasi, maka akan dipasang plang larangan masuk untuk orang yang merasa dirinya suci.
"Mungkin nanti di (area) lokalisasi kita juga tulis begitu kok, yang merasa suci enggak boleh masuk, gitu loh. Enggak apa-apa, gitu loh. Ya kenapa tidak boleh?" kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (27/4/2015).
2 Legalkan Prostitusi
Ia menjelaskan lokalisasi ini menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah prostitusi di Jakarta sampai tuntas. Dengan lokalisasi, maka PSK di Jakarta akan berkumpul di satu tempat dan bisa dikontrol oleh Pemda.
"Kalau udah di satu tempat akan mudah kita kontrol. Kita bisa kenali dengan baik siapa mereka, dan kita bisa selalu tahu dia ada di mana,"
3. Sertifikasi PSK
Ahok mewacanakan untuk memberikan sertifikat pada pelaku seks komersil (PSK) itu.
"Ini ide dari Pak Gubernur, kalau bisa ada 1 apartemen yang memang berizin, profesi itu, dia (PSK) dikasih sertifikat gitu. Sertifikat seperti di Filipina. Jadi kalau dia memang profesinya itu, dia punya sertifikat," kata Saefullah usai rapim di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (27/4/2015).
Ia mengatakan sertifikasi itu sebagai bentuk legalitas pekerjaan yang mereka jalani. "Jadi (seolah-olah) saya praktek begini karena saya punya sertifikat,"
4. Apartemen Prostitusi
Ahok mewacanakan untuk melegalkan tower yang diketahui dipakai untuk praktek prostitusi.
"Jadi ini ide dari Pak Gubernur kalau bisa ada 1 apartemen yang memang berizin, profesi itu, dia dikasih sertifikat gitu. Sertifikat seperti di Filipina. Jadi kalau dia memang profesinya itu, dia punya sertifikat. Saya praktek begini karena saya punya sertifikat," kata Sekda Provinsi DKI Saefullah usai rapat di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (27/4/2015).
ide busuk ini tentu mendapat tanggapan keras dari berbagai kalangan termasuk oleh Ibn Aziz Fathoni selaku DPP HTI menegaskan bahwa wacana lokalisasi prostitusi dan sertifikasi PSK menunjukkan beberapa hal :
1. Pemimpin yang jahil dan kebodohan tersebut sudah sampai pada level "akut", hingga tidak mampu lagi membedakan hak dan batil. Meskipun ide tersebut digagas penguasa non islam, harusnya ybs tahu agamanyapun melarang perzinahan!
2. Prikehidupan sekuleristik yang tertanam saat ini, telah menjadikan tata nilai kultural dan humanisme mengalahkan standar-standar agama. Dalam arti atura-aturan tuhan telah diposisikan lebih rendah dari pemikiran manusia. Nauzhubillah.
3. Sistem negara ini telah gagal menyelesaikan problem sosial masyarakat bahkan hingga masalah politik, hingga solusi-silusi yang diwacanakan justru memunculkan masalah baru.
Saatnya rakyat Indonesia semakin menyadari bahwa sistem sekuler akan melahirkan kehidupan bebas tak terkendali (Liberalisme) yang berujung pada kerusakan sendi masyarakat. Saatnya menyadari bahwa Liberalisme akan semakin menghancurkan Indonesia ...
Saatnya kita bergerak selamatkan Indonesia Kita, dari ancaman Liberalisme dengan berjuang mengembalikan Islam sebagai aturan kehidupan pribadi, bermasyarakat dan bernegara dengan menegakkan institusi Khilafah Islamiyah yang menggunakan manhaj Rasulullah SAW sebagai acuannya.[detik/banjarkota]
No comments:
Post a Comment